Banyaknya kekayaan tradisi dan budaya yang dimiliki, nyatanya berpengaruh pada ragam kain Indonesia yang tersimpan dan berlimpah ini. Mulai dari batik dengan ragam corak daerah. Kain songket dari tangan-tangan pengrajin negeri, hingga tenun memikat hati yang sudah dikenal malang-melintang sampai mancanegara. Namun ada salah satu kain tradisional yang popularitasnya baru ‘naik’ akhir-akhir ini, yaitu batik jumputan. Mungkin masih menjadi jenis kain yang asing didengar bagi sebagian Anda, namun kain ini juga memiliki prinsip pembuatan yang sama dengan motif tie dye yang sudah terkenal di mancanegara. Untuk meliat koleksi kami (Batikdlidir) bisa dicek di kain batik murah cap.
Batik jumputan adalah jenis batik yang dikerjakan dengan teknik ikat celup untuk menciptakan gradasi warna yang menarik. Tidak ditulis dengan malam seperti kain batik pada umumnya, kain akan diikat lalu dicelupkan ke dalam warna. Teknik celup rintang, yakni menggunakan tali untuk menghalangi bagian tertentu pada kain agar tidak menyerap warna sehingga terbentuklah sebuah motif.
Untuk menciptakan motif yang beragam pada kain batik ini, digunakanlah teknik jahit. Kain akan diberi gambar pola terlebih dahulu, kemudian pola tersebut dijahit hingga bagian tersebut mengerut. Saat dicelupkan ke dalam pewarna, bagian kain yang dijahit tidak akan terkena warna.
Kain Batik Jumputan Modern Asli Solo
Kain batik modern Jumputan asli Solo, kami beri nama hasil produksi kami dengan nama BatikDlidir yang Anda bisa pesan di PT. Batik Jito Dlidir Solo yang beralamat di Jl. Kolonel Sugiyono No. 67 Sumber Nayu, Kadipiro, Solo, Jawa Tengah Indonesia dengan menghubungi Pak Mudzakir ( 0822 6565 2222 ). Tak hanya itu, kain dan batik dengan teknik jumputan ini sudah marak digunakan oleh desainer-desainer Indonesia, seperti Ria Miranda, Dian Pelangi, dan Ghea Panggabean, yang pernah menampilkannya pada panggung-panggung pekan mode bergengsi.
Meski hanya memakai teknik celup, namun dengan kreasi dan proses pewarnaan yang dilakukan oleh pengrajin asli Solo, maka hasil akhir yang didapat pun motif yang berbeda-beda, berwarna-warni, dan indah. Belum lagi, jumputan, atau yang juga dikenal dengan sebutan tie dye, sedang menjadi tren. Tentu saja, batik jumputan sangat menarik untuk dipakai sebagai salah satu fashion statement kamu.
Berikut cara yang dilakukan untuk pembuatan kain batik jumputan :
1. Kain dijahit atau diikat pada beberapa tempat yang diinginkan. Bila dijahit, maka akan dibuat jelujur dengan benang pada bidang kain. Apabila diikat, maka kain harus diikat dan dikerut secara erat dengan karet, benang, atau media pengikat lainnya. Jahit dan ikat tersebut dibentuk sesuai dengan pola yang diinginkan.
2. Kemudian, setelah dijahit dan diikat dengan erat, kain akan dicelupkan pada larutan pewarna sesuai dengan keinginan pencelupnya. Saat sudah kering, jahitan dan ikatan akan dibuka sehingga menghasilkan pola yang ditentukan.
Sejarah Kain Batik Jumputan
Menilik sejarah Kain Batik Jumputan, teknik ikat celup ini sudah ada di Peru sebelum masa kolonisasi dari Eropa. Desain awalnya bermula dengan lingkaran kecil dan garis-garis sederhana, dibarengi oleh warna-warna terang seperti merah, kuning, dan biru. Di Asia sendiri, teknik ikat celup juga terkenal dengan nama Shibori yang berasal dari Jepang. Praktik dengan teknik pewarnaan ini sudah ada sejak abad ke-8 yang dipakai untuk mewarnai kimono. Selain kata ‘shibori’ teknik yang sama pun dijumpai di berbagai negara lainnya dengan nama yang berbeda. Mulai dari ‘bandhna’ sebutan di India, ‘mudmee’ dari Thailand, hingga ‘jumputan’ ‘plangi’ ‘tritik’ dari Indonesia.
Karena warna dan motif yang indah, maka teknik ini pun berkembang di nusantara. Di Indonesia, batik jumputan biasa diproduksi oleh beberapa daerah tertentu seperti Yogyakarta, Solo, Palembang, Pekalongan, dan Bali di mana masing – masing daerah memiliki ciri khas tersendiri pada motifnya.
Jual Kain Batik Jumputan Modern Untuk Anda
Kami siap melayani Anda dimanapun lokasinya, baik dalam negeri maupun luar negeri. Selama ada jasa pengiriman yang menjangkau lokasi Anda. Kini semakin mudah karena keseluruhan lokasi sudah tersedia jasa pengiriman ( JNE, TIKI, FEDEX, POS, dan lain sebagainya ).
Keuntungan yang Anda dapatkan dalam bertransaksi dengan kami, batik dlidir :
1. Keaslian batik dan kualitas bahan. Kami menampilkan gambar yang sesungguhnya, atau bisa dengan melihat videonya.
2. Harga terbilang terjangkau, karena kami hanya bertindak sebagai pedagang kain batik tulis. Biasanya batik di pasok dari warga Brotoseno, Masaran. Selain Brotoseno, ada pula dari desa Plupuh yang terkenal dengan keindahan batiknya.
3. Jangkauan pengiriman keseluruh dunia. Hampir lima tahun kami bersinggungan langsung di bisnis transportasi atau pengiriman. Sehingga sudah faham betul tentang seluk beluk dunia transportasi yang terbaik.
4. Ready stock kami usahakan selalu ada, InsyaAlloh. Ini sangatlah penting, mengingat kebutuhan fashion yang orisinil setiap saat dibutuhkan.
5. Anda bisa langsung berkunjung ke gerai koleksi batik kami. Dengan alamat di Jl. Kolonel Sugiyono No. 67, Solo. Atau tepatnya di perusahaan kami PT. Batik Jito Dlidir.
Sangatlah mudah untuk order kepada kami. Cukup dengan sms atau whatsapp ke 0822 6565 2222 Pak Mudzakir. Dengan segera kami layani order kain batik Jumputan Anda.
Untuk beli atau pesan bisa sms atau whatsapp ke 0822 6565 2222 Pak Mudzakir ketik :
– Nama
– Alamat pengiriman
Gratis ongkos kirim ( free ongkir ) ke seluruh kota di Indonesia. Ini kami lakukan untuk memasyarakatkan budaya memakai batik. Sebuah usaha yang bisa kami ambil secara nyata untuk kemajuan bangsa.
Sedangkan Untuk pengiriman ke seluruh dunia, gratis ongkos kirim pula. Biasanya masalah waktu, untuk mancanegara memakan waktu lebih lama dibanding dalam wilayah teritorial Indonesia.
Baca juga : batik fabric quilts
Pemborong bangunan solo berkualitas penyedia jasa borong bangunan dan renovasi rumah terpercaya. Kami Dlidir Konstruksi membantu memudahkan impian pembangunan Anda.
Kota Surakarta yang dikenal dengan sebutan Solo merupakan salah satu kotamadya yang berada di provinsi Jawa Tengah. Pada saat era kemerdekaan, Solo bersama enam kabupaten lain (Karanganyar, Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Klaten, dan Wonogiri) membentuk satu pemerintahan administratif karesidenan Surakarta.