Kain Batik Tulis Klasik Yogyakarta Motif Gurdo Ekor Nogo Sogan harga mulai 1,5 jt bisa Anda dapatkan di Batikdlidir. Batik tulis Yogyakarta ini memiliki kualitas dan kekayaan motif. Perlu Anda ketahui sebenarnya terdapat perbedaan antara batik Yogyakarta dengan batik dari daerah lainnya. Tidak ada yang lebih unggul selain dari segi kualitas. Semua keindahan motifnya sesuai dengan selera masing-masing.
Batik tulis Yogyakarta dengan motif klasik biasanya memiliki makna di setiap motifnya. Makna tersebut biasanya mengandung doa ataupun harapan. Karena harapan tersebut maka pemakaian batik tulisnya akan menyesuaikan momen.
Nama Motif : Batik Tulis Klasik Gurdo Ekor Nogo BTX522
Bahan : Kain Katun Gamelan
Harga : Rp1.600.000,00
Untuk pemesanan seragam batik harga grosir dapat menghubungi
+6282265652222 Bapak Muzakir.
Batik tulis masih menjadi primadona dan diburu oleh para kolektor batik tulis. Sekarang pemakaian batik sudah tidak terlalu memperhatikan pakem. Karena saat ini batikpun biasa digunakan sehari-hari. Seperti untuk baju ke kantor, baju formal, gaun, dll. Kami Batik Dlidir memiliki banyak motif batik tulis yang bisa Anda gunakan sebagai busana terbaik Anda.
Batik Tulis Klasik untuk Remaja di Batikdlidir
Kain batik tulis klasik yang mulai digemari oleh kaum remaja. Kaum remaja kini banyak yang menjadi penggemar busana berbahan kain batik karena motif-motifnya yang inovatif dan berkesan “gaul”. Tapi masih ada remaja yang salah kaprah dalam mengenakan motif batik. Oleh karena itu, mari kita cari tahu terlebih dahulu motif batik yang akan kita kenakan. Apalagi ketika kita gunakan dalam acara penting seperti ke pernikahan dsb, tentu tidak sembarangan mengenakan motif batik. Berikut contoh batik tulis klasik asli canting motif Gurdo produksi Batikdlidir.
Gurda berasal dari kata garuda. Seperti diketahui, garuda merupakan burung besar. Dalam pandangan masyarakat Jawa, burung garuda mempunyai kedudukan yang sangat penting. Bentuk motif gurda ini terdiri dari dua buah sayap (lar) dan di tengahnya terdapat badan dan ekor. Motif batik gurda ini juga tidak lepas dari kepercayaan masa lalu. Garuda merupakan tunggangan Batara Wisnu yang dikenal sebagai Dewa Matahari. Garuda menjadi tunggangan Batara Wisnu dan dijadikan sebagai lambang matahari. Oleh masyarakat Jawa, garuda selain sebagai simbol kehidupan juga sebagai simbol kejantanan.
Motif Gurda lebih mudah dimengerti karena disamping bentuknya yang sederhana juga gambarnya sangat jelas karena tidak terlalu banyak variasinya. Kata gurda berasal dari kata garuda, yaitu nama sejenis burung besar yang menurut pandangan hidup orang Jawa khususnya Yogyakarta mempunyai kedudukan yang sangat penting. Bentuk motif gurda ini terdiri dari dua buah sayap (lar) dan ditengah-tengahnya terdapat badan dan ekor. Menurut orang Yogyakarta burung ini dianggap sebagai binatang yang suci.
Filosofi Motif Batik Gurdo
Berbicara mengenai filosofi atau makna maupun doa yang terkandung dalam motif Gurdo. Dalam cerita kenaikan Batara Wisnu ke Nirwana dengan mengendarai burung Garuda. Burung ini dianggap sebagai burung yang teguh timbul tanpa maguru, yang artinya sakti tanpa berguru kepada siapapun. Adapun cerita tentang asal mula Garuda menjadi kendaraan Sang Hyang Wisnu, menurut salah seorang informan berawal ketika terjadi peperangan antara Garuda dengan para dewa. Dalam peperangan tersebut para dewa dapat dikalahkan , sehingga mereka meminta bantuan pada Sang Hyang Wisnu, yang kemudian menemui burung Garuda. Pada pertemuan itu terjadi perdebatan diantara keduanya. Oleh karena para dewa telah mengalami kekalahan maka burung Garuda mengajukan usul agar para dewa mengajukan permohonan apa saja yang nantinya akan dikabulkan oleh Garuda. Akhirnya Sang Hyang Wisnu mengajukan permohonan agar Garuda bersedia menjadi tunggangannya untuk mengantarkan kembali ke Sorga Loka (tempat tinggal para dewa).
Menurut pendapat orang Yogyakarta Sang Hyang Wisnu sering disebut sebagai Sang Surya yang berarti matahari atau dewa matahari. Berdasarkan peristiwa diatas, bahwa akhirnya Garuda menjadi tunggangannya Sang Dewa Matahari, maka kemudian Garuda juga dijadikan sebagai lambang matahari. Kecuali itu Garuda dianggap pula sebagai lambang kejantanan. Dasar pemikirannya adalah, karena Garuda sebagai lambang matahari, maka Garuda dipandang sebagai sumber kehidupan yang utama, sekaligus ia merupakan lambang kejantanan, dan diharapkan agar selalu menerangi kehidupan umat manusia di dunia. Hal inilah kiranya mengapa orang Yogyakarta mewujudkan burung yang suci ini kedalam motif batik.
Jual Kain Motif Batik, Bisa Custom
Selain teknik batik tulis ada pula pembuatan batik menggunakan teknik cap, dan kombinasi tulis. Semua bisa dipesan dalam bentuk kain lajuran, kain potongan, atau baju jadi siap pakai. Untuk ongkos jahit mulai Rp 30.000,00. Kami menggunakan 100% kain katun asli. Anda bisa memesan motif sesuai keinginan Anda. Contohnya Anda menginginkan motif gurdo menjadi motif seragam Anda.
Pesan seragam batik motif gurdo di Batik Jito Dlidir. Motif batik tulis dapat dibuat menggunakan teknik handprint cocok diterapkan pada pembuatan seragam batik kantor, sekolah, umroh, dll. Terdapat dua jenis kain yang biasa jadi patokan warga Solo dan sekitarnya. Yaitu kain primissima dan prima, yang keduanya merupakan berbahan kain katun, kedua model kain tersebut hanya beda dari konstruksinya.
1. Kain batik prima permeter dengan motif sesuai pesanan Rp 28.500,00 konstruksi 90 x 70.
2. Kain batik primissima plus motif keinginan Anda Rp 40.500,00 permeter konstruksi 133 x 72.
Harga dapat berubah tergantung pada pemilihan warna, kerumitan motif yang dipilih, dll. Untuk pembuatan seragam batik, minimal pemeranan 500 meter. Sedangkan pemesanan diatas 1000 meter ada diskon menarik untuk Anda.
Untuk pemesanan seragam batik harga grosir dapat menghubungi +6282265652222 Bapak Muzakir.