Motif batik tulis tradisional Jawa dan filosofinya. Motif batik tulis tradisional dapat dilihat sebagai salah satu sarana komunikasi tradisional yang memuat lambang-lambang atau simbol-simbol budaya tertentu. Simbol-simbol adat sesungguhnya dapat berlaku sebagai pranata karena dengan makna dibalik simbol itu, setiap penerima simbol akan menyadari sesuatu yang harus dan tidak harus dijalankannya. Sehingga motif batik tradisional merupakan pesan non verbal.
Masyarakat Jawa sampai sekarang masih mempunyai kepercayaan terhadap “batik tradisional” yang bermotif tertentu. Adapun kepercayaan ini antara lain tercermin pada upacara adat pernikahan Jawa. Dimana mereka memiliki kepercayaan bahwa batik sebagai salah satu alat perlengkapan pernikahan adat dianggap mempunyai kekuatan magis. Dan pernikahannyapun menurut aturan-aturan tertentu yang tidak boleh dilangggar begitu saja. Disamping itu pada sebagian orang Jawa masih berpendapat bahwa motif batik tradisional yang sering digunakan sebagai alat perlengkapan upacara pernikahan adat Jawa, memiliki mitologi tertentu yang memberikan arti khusus dan harus mendapatkan perhatian yang khusus pula bagi para pemakainya. Pemakaian motif batik tradisional tertentu baik oleh pengantin pria dan pengantin wanita. Orang tua dari kedua belah pihak maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan pada proses pelaksanaan tersebut secara menyeluruh.
Beberapa Motif Batik Tulis Tradisional Jawa dan Filosofinya
Berbagai macam motif batik tulis tradisional memberikan kesan tersendiri bahkan terdapat filosofi yang terkandung di sebuah motif. Warisan budaya Indonesia berupa batik sudah diakui dunia, bahkan saat ini banyak masyarakat luar negeri mencoba untuk belajar membatik. Terumata batik tulis dengan canting dan malam. Sebagai pewaris budaya Indonesia, tentu wajib mengetahui jenis-jenis motif tradisional yang sampai sekarang masih terus dilestarikan. Oleh sebab itu, mari kita simak sama-sama apa saja motif tradisional dari seni membatik yang masih digunakan.
1. Batik Tulis Motif Parang
Motif batik ini terlihat unik dan rapi. Selain itu tajam dan bersahaja dari fisiknya, Parang Curigo berasal dari kata parang dan curigo. Kata curigo sendiri adalah nama lain dari bilah keris tanpa warangka. Bentuk keris bisa dilihat pada bentuk motif-motif geometrik-parang yang menyerupai luk keris. Adapun ciri khas dari pola batik parang curiga adalah hiasannya yang disusun sejajar dengan sudut 45 derajat. Kemudian selalu ada ragam hias berbentuk belah ketupat yang juga sejajar dengan ragam hias utama pola parang, ragam hias ini disebut sebagai mlinjon.
Motif batik ini banyak digunakan untuk menghadiri pesta. Dengan memakai kain batik motif ini, pemakai batik diharapkan dapat memiliki kecerdasan, kewibawaan, serta ketenangan.
2. Batik Tulis Motif Sekar Jagad
Motif sekar jagad berasal dari kata dalam bahasa jawa ‘kar’ yang memiliki arti peta dan ‘jagad’ yang berarti dunia sehingga motif sekar jagad melambangkan keanekaragaman dunia. Namun, ada sebagian yang menyatakan bahwa ‘kar berarti sekar atau bunga, sehingga sekar jagad diartikan dengan bunga di dunia. Dalam arti luas sekar jagad bermakna keragaman yang indah, seperti halnya keragaman di Indonesia dan seluruh aspek kehidupan.
3. Batik Tulis Motif Truntum
Salah satu motif asli adalah motif truntum, motif ini ada sejak zaman dahulu. Truntum berasal dari kata berbahasa jawa Taruntum yang mempunyai arti tumbuh kembali, atau bersemi kembali. Motif truntum digambarkan berupa kuntum bunga tanjung dengan latar belakang gelap diibaratkan gelap malam. Motif truntum biasa memiliki harapan tentang kesetiaan yang harmonis ini kerap digunakan pada orang tua pengantin dalam upacara pernikahan melambangkan tumaruntum yang berarti menuntun kadang dikaitkan dengan kata tentrem yang berarti tentram.
4. Batik Tulis Motif Kawung
Batik tulis kawung adalah salah satu batik tulis yang disebut-sebut khas dari Kota Jogja. Motif ini termasuk salah satu motif kuno. Motif ini berkembang di era kerajaan Mataram. Motif batik ini sudah dikenal sejak abad ke-13. Konon yang menciptakan motif ini adalah sultan Mataram. Karena dibuat oleh keluarga kerajaan, motif batik ini menjadi salah satu motif larangan. Motif ini tidak boleh dikenakan oleh sembarangan orang. Terutama mereka yang bukan anggota keluarga kerajaan
Motif ini memiliki bentuk yang khas. bentuk geometris yang terdiri dari empat bentuk dan berpusat menjadi satu. Beberapa kalangan menyebut motif ini mirip dengan buah kolang kaling. Tetapi, ada yang menyebut motif ini adalah bentuk dari hewan kuwangwung. Motif ini mempunyai makna berupa kesakralan, kesucian.
5. Batik Tulis Motif Sidomukti
Batik Tulis Sidomukti berasal dari kata sido yang berarti menjadi atau terus menerus, dan mukti yang berarti mulia dan sejahtera. Sehingga dapat diartikan Sidomukti adalah menjadi mulia dan sejahtera. Motif-motif batik berawalan sido mengandung harapan agar keinginan dapat segera tercapai. Batik Sidomukti mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Batik Sidomukti biasa digunakan dalam upacara perkawinan adat Jawa, yakni digunakan pada tahap siraman, kerikan, ijab, dan panggih. Kain batik Sidomuktijuga dinamakan kain sawitan atau kain sepasang.
6. Batik Tulis Motif Wahyu Tumurun
Wahyu Tumurun merupakan salah satu motif klasik yang dimiliki oleh Indonesia. Wahyu tumurun berbentuk mahkota dengan bagian dalam bermotif bunga-bungaan atau sepasang burung maupun ayam yang berhadap-hadapan. Dalam motif wahyu tumurun juga digambarkan tetumbuhan yang sedang bersemi. Filosofi dari batik motif wahyu tumurun adalah agar orang yang mengenakannya mendapatkan petunjuk dan berkah dari Yang Maha Kuasa. Keindahan dan filosofi dari batik wahyu tumurun ini biasa dimanfaatkan untuk upacara perkawinan adat jawa.
7. Batik Tulis Motif Babon Angrem
Batik tulis Lawas Babon Angrem merupakan karya seni khas bukan sekedar kain, namun sejarah panjang saksi karya seni tingkat tinggi yang diakui dunia. Bila dibeberapa negara memiliki peninggalan yang menakjubkan, maka Indonesia khususnya Kota Solo dan Jogja memiliki Batik. Sebuah kekayaan intelektual yang terlukiskan atau tersurat dalam sebuah kain.
Motif Babon Angrem dalam bahasa Indonesia memiliki arti ayam betina yang megerami telurnya, motif ini memiliki makna bahwa seorang ibu yang mengandung hendaknya memiliki sifat kasih sayang dan kesabaran yang kelak akan ditiru oleh sang anak. Motif ini juga memiliki makna penantian buah hati, layaknya ayam betina yang membutuhkan waktu untuk mengerami telurnya sebagaimana penantian menyambut buah hati sebagai penyambung keturunan. Batik ini biasa digunakan ketika upacara tujuh bulanan kehamilan.
Jual Kain Batik Asli
Batik Dlidir menjual kain batik asli dengan berbagai macam motif yang bisa di sesuaikan dengan selera anda. Batik asli merupakan kain batik yang dalam proses pembuatannya menggunakan canting dan malam. Walaupun dengan motif-motif kontemporer apabila menggunakan kedua alat dan bahan tadi masih bisa dikatakan batik asli. Batik asli disini selain batik tulis ada batik cap, dan kombinasi tulis. Untuk batik kombinasi tulis sendiri ada batik plangkan malam yang memadukan teknik handprinting menggunakan malam dingin dengan teknik tulis. Ada kombinasi kesik, yakni memadukan teknik handprinting biasa dengan teknik tulis. Semuanya harga terjangkau, mulai dari Rp 65.000,00 /meter.
Kami adalah salah satu pusat kain batik yang ada di Kota Solo. Dengan memesan batik di tempat kami, anda akan mendapatkan banyak keuntungan. Seperti harga paling murah. Kualitas yang terbaik. Jaminan keaslian batik tulis 100 persen. Pemesanan tepat waktu. Pengiriman rapi dan aman. Pelayanan yang humanis dan 24 jam. Dan berbagai keuntungan lainnya, termasuk pembayaran DP sebesar 50 persen. Jika anda tertarik untuk melakukan pemesanan, anda bisa langsung menghubungi saya (Pak Mudzakir) di nomor +6282265652222.
In English : Batik fabric quilting
Kunjungi juga renovasi bangunan solo dan sekitarnya 24 jam nonstop dengan bahan berkualitas.