Rekomendasi batik modern untuk Anda di Tahun 2020 ini. Batik modern Tak hanya cocok dikenakan untuk acara formal atau ke kantor. Batik modern juga bisa jadi fashion piece yang cocok kamu gunakan untuk acara-acara seru seperti cocktail night atau hanya sekedar night out bersama teman-teman terdekat. Kini, tanpa menghilangkan sisi artistik dan akar tradisionalnya, sudah banyak pilihan batik modern yang tak ketinggalan tren. Batik modern yang Anda butuhkan bisa didapatkan di Batikdlidir.
Nah di indonesia sendiri akhir -akhir ini berkembang yang namanya Batik Shibori. Yuk berkenalan Batik Shibori.
Shibori sendiri berasal dari kata kerja ‘shiboru’ yakni merupakan teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan. Motif yang dihasilkan seringkali tak jauh berbeda dengan batik dengan proses pengerjaan lebih sederhanan dari pada proses membatik tulis menggunakan canting.
Rekomendasi Batik Modern Dengan Batik Shibori
Apa itu Batik shibori ? Bagi pegiat kesenian dan tekstil, istilah shibori bukanlah hal yang asing ditelinga. Berasal dari Jepang, shibori berasal dari kata kerja ‘shiboru’ yakni merupakan teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan. Motif yang dihasilkan seringkali tak jauh berbeda dengan batik (meskipun dari segi pengerjaan lebih mudah dan sederhana). Tak heran jenis kain yang satu ini acap kali disebut dengan ‘batik’ asal Jepang.
Dikabarkan, teknik shibori ini telah digunakan sejak zaman kekaisaran Jepang beberapa ratus tahun yang lalu. Bahkan beberapa pewarna alami dapat bertahan 600 tahun lamanya.
Konsep pembuatannya pun juga serupa dengan teknik tie dye yang mengandalkan teknik ikat celup. Dengan teknik ini, beberapa kain ‘dilindungi’ agar tidak terkena corak pewarna sehingga pada hasil akhirnya tercipta pola sesuai dengan bagian yang diwarnai dan ‘dilindungi’.
Teknik ‘melindungi’ kain shibori ini dilakukan dengan menggunakan teknik seperti melipat, melilit, mengikat kain dan mencelupkannya pada pewarna indigo.
Singkat kata, jika di Indonesia teknik tie dye dikenal dengan istilah jumputan (Jawa), sasirangan (Banjarmasin), Pelangi (Palembang).
Mengenal Teknik Pewarnaan Batik Shibori
Jepang memiliki shibori yang memiliki enam teknik pewarnaan yang dapat menghasilkan motif yang berbeda-beda.
Enam teknik pewarnaan tersebut adalah :
.
1. kanoko shibori
Kanoko shibori adalah yang sering kita jumpai di pasaran Indonesia, di mana bagian tertentu pada kain diikat dengan benang secara acak, atau dilipat terlebih dahulu baru diikat. Penggabungan lipatan dan ikatan bisa menghasilkan motif berupa bercak lingkaran.
2. Miura Shibori
Jika ingin mencoba mewarnai kain sendiri dengan teknik shibori, maka miura shibori adalah pilihan yang tepat bagi pemula. Anda hanya membutuhkan beberapa utas benang untuk mengikat bagian kain yang diinginkan, tanpa perlu menyeragamkan bentuk dan kekuatan ikatannya.
3. Arashi Shibori
Arashi dalam bahasa Jepang berarti badai. Jadi motif yang dihasilkan dari teknik arashi shibori ini akan menyerupai badai. Cara membuatnya adalah dengan melilitkan kain pada sebatang pipa secara diagonal. Lilitannya jangan terlalu erat sehingga menghasilkan efek ‘badai’ yang indah.
4. Itajime Shibori
Jika teknik arashi menggunakan bantuan pipa, itajime menggunakan dua bilah kayu. Jadi, kain dijepit di antara dua potong kayu lalu diikat dengan tali atau benang. Motif yang dihasilkan akan bercorak kotak-kotak.
5. Kumo Shibori
Teknik pewarnaan kumo shibori ini memerlukan ketelitian yang agak tinggi. Bagian tertentu dari kain dilipat sedemikian rupa kemudian diikat dengan benang. Motif yang dihasilkan nantinya menyerupai jaring laba-laba. Nah, kain hasil kumo shibori ini biasanya dijual dengan harga yang cukup tinggi.
6. Nui Shibori
Berbeda dengan teknik lainnya, nui shibori menggunakan pola jahitan tertentu yang dilakukan seirama pada beberapa bagian kain. Motif yang didapat nantinya akan sesuai dengan pola jahitan yang dibuat.
Pesan Batik Shibori di Batikdlidir
Pesan Batik Shibori di Batikdlidir ? Motifnya yang unik dan bernuansa ethnic membuat shibori kian digandurungi saat ini. Di Indonesia kain dengan teknik shibori biasanya menggunakan kain katun berwarna putih. Karena siatnya yang dapat menyerap air. Namun sejatinya kain yang bagus dan biasa dipakai teknik shibori adalah kain katun.
Kain katun Prima dibuat dari benang katun ketebalan 40s dengan kontruksi kain 94×70 dan lebar 115 cm. Jenis katun prima sanforis ini dikalangan pengrajin batik biasa digunakan untuk bahan batik cap maupun printing dan biasa diperuntukan untuk produk fashion. Kami banderol Rp 21.000,- permeternya dengan motif batik printing sesuai pesanan. Sedangkan untuk tehnik cap, Rp 23.000,- permeter minimum pemesanan 500 meter.
Yang kedua dengan katun primisima poplin, konstruksi 133×72. Istilah kain poplin mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga anda. Jika anda sedang mencari bahan untuk kemeja. Jenis kain poplin paling sering dicari dan digunakan untuk kebutuhan bahan kain kemeja. Harga kain batik cap dengan poplin kami banderol Rp 28.000,-/meter. Untuk printing kami Rp 25.000,-/meter, terbilang murahkan?.
Nama kain poplin sendiri merupakan nama lain atau bahasa dagang untuk kain dengan kontruksi 133 x 72 baik menggunakan teknik anyaman plat maupun anyaman twill. Yang dimaksud dengan kontruksi 133×72 adalah dalam 1 inch kain terdapat 133 helai benang lusi dan 72 helai benang pakan. Jenis benang yang sering digunakan untuk kain poplin adalah benang 40s atau 50s. Dilihat dari bahan baku, Jenis kain poplin dibedakan menjadi 2 yaitu berbahan dasar full cotton dan dari bahan TC. Untuk keluaran produk batikdlidir menggunakan full cotton dan ukuran benang 40s.
Baca juga : traditional batik fabric
Untuk informasi maupun pemesanan jual kain batik tulis bisa whatsapp ke :
0822 6565 2222 Pak Mudzakir.
Kontraktor solo berkualitas penyedia jasa borong bangunan dan renovasi rumah terpercaya. Kami Dlidir Konstruksi membantu memudahkan impian pembangunan Anda.
Kota Surakarta yang dikenal dengan sebutan Solo merupakan salah satu kotamadya yang berada di provinsi Jawa Tengah. Pada saat era kemerdekaan, Solo bersama enam kabupaten lain (Karanganyar, Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Klaten, dan Wonogiri) membentuk satu pemerintahan administratif karesidenan Surakarta.