Tekstil Batik menggunakan bahan katun 100 % asli. Tekstil Batik adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang yang kemudian dihadirkan dalam bentuk berupa sebuah kain batik. Bisa dikatakan bahwa tekstil ini adalah cikal bakal kain yang nantinya akan digunakan untuk membuat kain batik. Sebelum menjadi sebuah kain, tekstil ini melalui beberapa proses terlebih dahulu. Proses-proses itu diantaranya, penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Setelah melalui beberapa tahapan tersebut barulah sebuah tekstil bisa disebut sebagai kain atau bahan yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari busana, aksesori, batik dan kebutuhan lainnya.
Tetapi, dalam kehidupan sehari-hari banyak yang menyebut tekstil tersebut sama dengan kain. Padahal, sejatinya dua benda tersebut tidaklah sama. Kalau dalam bahasa awamnya kain adalah salah satu hasil dari tekstil yang sudah bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Sedangkan tekstil sendiri adalah segala sesuatu (bahan) yang terbuat dari tenunan benang.
Tekstil sendiri terbagi menjadi beberapa macam atau jenis. Pembagian ini bergantung pada produk, warna, bahan dan juga konstruksinya. Dan setiap produk ini biasanya penggunaannya pun berbeda-beda. Jadi bisa dikatakan jika cakupan dari benda yang disebut tekstil ini sangat luas dan lebih luas jika dibandingkan saat anda menyebut kain itu sendiri.
Maka dari itu, keberadaan batik ini wajib untuk dijaga dan dilestarikan sehingga para anak cucu kita nantinya bisa juga melihat hasil karya dari para leluhur yang sudah mendunia ini. Selain itu juga untuk menjaga agar kreasi seni tingkat tinggi ini jangan sampai diklaim oleh negara lain.
PEMBUATAN Tekstil Batik
Pembuatan Tekstil Batik menjadi bagian kedua atau proses selanjutnya setelah kain batik siap. Dalam proses ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh seorang perajin batik. Proses-proses ini bergantung pada jenis batik yang akan dibuat. Karena, seperti kita ketahui sekarang ini ada beberapa jenis batik yang dijual di pasaran. Mulai dari batik tulis, batik cap dan batik printing. Dan untuk setiap jenis batik ini proses pembuatannya ada yang berbeda dan juga ada beberapa proses yang sama.
Saya ambil contoh proses pembuatan batik tulis atau batik tradisional. Untuk membuat sebuah batik tradisional, seorang perajin harus melakukan beberapa tahapan. Mulai dari pembuatan motif, pengeblatan, pembatikan, pewarnaan hingga proses pengeringan. Pembuatan batik tulis ini memakan waktu paling lama jika dibandingkan dengan pembuatan batik jenis lainnya. Bahkan waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu kain batik tulis bisa sampai satu bulan atau bahkan lebih. Lamanya waktu yang dibutuhkan ini bergantung pada motif yang dibuat, semakin sulit motifnya maka waktu yang dibutuhkannya pun akan semakin lama.
Setelah motif jadi, lalu perajin akan “mengkopinya” ke sebuah kain yang sudah disiapkan. Proses ini biasa disebut dengan “ngeblat”. Ngeblat ini membutuhkan ketelitian yang tinggi. Setelah pengeblatan selesai barulah motif-motif tersebut digambar ulang menggunakan lilin atau biasa disebut dengan malam. Proses ini untuk memisahkan mana motif yang akan diwarnai dan mana motif yang dilindungi dari proses pewarnaan.
Setelah pembatikan selesai barulah dilakukan pewarnaan. Proses ini juga memakan waktu yang tidak sebentar, karena pencelupan ini juga dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Dan barulah dilakukan penjemuran.
Sedangkan untuk batik cap, tidak ada proses pembatikan atau pembuatan motif. Karena, motif batik sudah dibuat di alat cap yang kemudian di tempelkan pada kain. Kemudian untuk printing lebih beda lagi. Proses pembuatan batik ini menggunakan alat printing dan ini seperti proses penyablonan biasa.